Rumah Sakit Umum Denisa Gresik awalnya berupa Rumah Bersalin dengan nama sama, yaitu Rumah Bersalin Denisa. Beroperasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gresik tanggal 3 Juni 2003 dengan ijin pengelolaan Rumah Bersalin. RSU Denisa dibentuk oleh PT. Denisa Hanesti Pratama, suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Widatul Millah, SH pada tanggal 02 Juni 2005 di Gresik, dan telah disahkan oleh Departemen Hukum dan HAM tanggal 08 Agustus 2005.Pada tahun 2006 RB Denisa mendapat ijin uji coba untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Ijin tersebut berupa Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tanggal 07 Maret 2006, untuk selanjutnya tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi RSU Denisa. Pada awal berdirinya rumah bersalin pada tahun 2003 hanya memiliki 1 dokter Spesialis Obgyn, 2 Dokter Spesialis Anak, Poli Spesialis, UGD 24 Jam, ruang bayi dan 10 Tempat Tidur rawat inap. Kemudian pada tah...
DokterSehat.Com – Saat sedang hamil, wanita tidak bisa makan sembarangan. Apa yang dikonsumsi oleh wanita akan berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, wanita tidak disarankan untuk mengonsumsi alkohol, makanan yang terbuat dari ikan mentah, hingga membatasi konsumsi kafein saat hamil.
Selain tiga hal yang pantang di atas, masih bolehkah wanita mengonsumsi kopi atau teh yang mengandung kafein? Jawabannya bisa boleh dan bisa tidak. Kondisi wanita yang kebal terhadap kafein hingga banyaknya kafein yang masuk dari makanan atau minuman. Berikut ulasan lengkap tentang efek kafein pada wanita yang hamil.
Rekomendasi kadar kafein saat hamil
Menghindari kafein memang cukup susah meski banyak wanita menginginkannya. Pasalnya kopi, teh, hingga cokelat pun memiliki kandungan ini. Untungnya, wanita masih bisa menerima kafein dalam jumlah tertentu khususnya saat sedang hamil. Batas itu sekitar 200 mg per hari.
Kalau Anda hanya mengonsumsi beberapa gram saja dari teh mungkin tidak akan berpengaruh banyak. Efeknya tidak terasa sehingga kesehatan Anda aman dan kesehatan dari janin yang ada di dalam kandungan tidak mengalami penurunan.
Efek kafein pada tubuh
Setiap wanita memiliki ketahanan sendiri-sendiri pada kafein. Kalau tubuh tidak terlalu kuat menahannya, kemungkinan besar akan mengalami efek samping. Konsumsi kafein saat hamil bisa menimbulkan efek:
Meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Kondisi ini menyebabkan wanita susah tidur, merasa tidak nyaman, dan tubuh terasa bergetar. Wanita hamil yang mengalami insomnia akan merasa lemas setiap harinya.
Wanita akan mengalami beser atau sakit perut. Sifat diuretik membuat wanita tidak nyaman saat beraktivitas. Bolak-balik ke kamar mandi juga menyebabkan wanita mudah lelah.
Wanita akan mengalami pusing dan lelah berlebihan kalau sampai kecanduan kopi dan tidak mendapatkan asupan kafein setiap hari.
Efek kafein pada bayi di dalam rahim
Kafein yang masuk ke dalam tubuh juga akan mengalir hingga ke janin yang ada di rahim. Kondisi ini bisa menimbulkan efek bagi bayi:
Peningkatan pergerakan bayi di dalam rahim. Bayi akan menjadi aktif untuk menendang dan memberikan gerakannya lainnya. Kondisi ini akan membuat wanita sering merasakan nyeri yang cukup besar.
Detak jantung dari bayi akan mengalami peningkatan. Bayi akan susah tidur sehingga gangguan pertumbuhan mungkin terjadi.
Kemungkinan bayi akan ikut mengalami kecanduan kafein saat lahir. Kondisi ini membuat bayi mudah rewel dan muncul tremor. Oleh karena itu konsumsi kafein yang baik harus berada di bawah 200 mg per hari.
Efek kafein jika dikonsumsi berlebihan
Kalau wanita lalai dan mengonsumsi kafein berlebihan setiap hari, hal buruk mungkin akan terjadi. Berikut ini beberapa efek kafein bagi ibu hamil jika dikonsumsi secara berlebihan:
Cacat saat lahir. Beberapa bagian dari tubuh bayi tidak akan bisa berfungsi dengan maksimal.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada oleh beberapa lembaga, mengonsumsi kopi akan meningkatkan risiko keguguran hingga 19 persen. Angka ini muncul kalau konsumsi sekitar 150 mg kafein dilakukan setiap hari.
Persalinan prematur. Peluang terjadinya persalinan prematur akan tinggi. Oleh karena itu, konsumsi kafein harus dibatasi atau tidak dilakukan.
Bayi yang lahir memiliki berat rendah. Dengan berat rendah, kemungkinan terjadi masalah akan besar. Risiko ini muncul kalau wanita mengonsumsi minuman dengan kandungan kafein mencapai 100 mg per hari. Jadi, perhatian dengan baik agar janin tetap sehat.
Demikianlah sedikit ulasan tantang efek dari konsumsi kafein saat hamil. Kalau Anda sedang hamil, kira-kira minuman atau makanan apa saja yang selalu dihindari agar pertumbuhan bayi tidak terganggu?
Selain tiga hal yang pantang di atas, masih bolehkah wanita mengonsumsi kopi atau teh yang mengandung kafein? Jawabannya bisa boleh dan bisa tidak. Kondisi wanita yang kebal terhadap kafein hingga banyaknya kafein yang masuk dari makanan atau minuman. Berikut ulasan lengkap tentang efek kafein pada wanita yang hamil.
Rekomendasi kadar kafein saat hamil
Menghindari kafein memang cukup susah meski banyak wanita menginginkannya. Pasalnya kopi, teh, hingga cokelat pun memiliki kandungan ini. Untungnya, wanita masih bisa menerima kafein dalam jumlah tertentu khususnya saat sedang hamil. Batas itu sekitar 200 mg per hari.
Kalau Anda hanya mengonsumsi beberapa gram saja dari teh mungkin tidak akan berpengaruh banyak. Efeknya tidak terasa sehingga kesehatan Anda aman dan kesehatan dari janin yang ada di dalam kandungan tidak mengalami penurunan.
Efek kafein pada tubuh
Setiap wanita memiliki ketahanan sendiri-sendiri pada kafein. Kalau tubuh tidak terlalu kuat menahannya, kemungkinan besar akan mengalami efek samping. Konsumsi kafein saat hamil bisa menimbulkan efek:
Meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Kondisi ini menyebabkan wanita susah tidur, merasa tidak nyaman, dan tubuh terasa bergetar. Wanita hamil yang mengalami insomnia akan merasa lemas setiap harinya.
Wanita akan mengalami beser atau sakit perut. Sifat diuretik membuat wanita tidak nyaman saat beraktivitas. Bolak-balik ke kamar mandi juga menyebabkan wanita mudah lelah.
Wanita akan mengalami pusing dan lelah berlebihan kalau sampai kecanduan kopi dan tidak mendapatkan asupan kafein setiap hari.
Efek kafein pada bayi di dalam rahim
Kafein yang masuk ke dalam tubuh juga akan mengalir hingga ke janin yang ada di rahim. Kondisi ini bisa menimbulkan efek bagi bayi:
Peningkatan pergerakan bayi di dalam rahim. Bayi akan menjadi aktif untuk menendang dan memberikan gerakannya lainnya. Kondisi ini akan membuat wanita sering merasakan nyeri yang cukup besar.
Detak jantung dari bayi akan mengalami peningkatan. Bayi akan susah tidur sehingga gangguan pertumbuhan mungkin terjadi.
Kemungkinan bayi akan ikut mengalami kecanduan kafein saat lahir. Kondisi ini membuat bayi mudah rewel dan muncul tremor. Oleh karena itu konsumsi kafein yang baik harus berada di bawah 200 mg per hari.
Efek kafein jika dikonsumsi berlebihan
Kalau wanita lalai dan mengonsumsi kafein berlebihan setiap hari, hal buruk mungkin akan terjadi. Berikut ini beberapa efek kafein bagi ibu hamil jika dikonsumsi secara berlebihan:
Cacat saat lahir. Beberapa bagian dari tubuh bayi tidak akan bisa berfungsi dengan maksimal.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada oleh beberapa lembaga, mengonsumsi kopi akan meningkatkan risiko keguguran hingga 19 persen. Angka ini muncul kalau konsumsi sekitar 150 mg kafein dilakukan setiap hari.
Persalinan prematur. Peluang terjadinya persalinan prematur akan tinggi. Oleh karena itu, konsumsi kafein harus dibatasi atau tidak dilakukan.
Bayi yang lahir memiliki berat rendah. Dengan berat rendah, kemungkinan terjadi masalah akan besar. Risiko ini muncul kalau wanita mengonsumsi minuman dengan kandungan kafein mencapai 100 mg per hari. Jadi, perhatian dengan baik agar janin tetap sehat.
Demikianlah sedikit ulasan tantang efek dari konsumsi kafein saat hamil. Kalau Anda sedang hamil, kira-kira minuman atau makanan apa saja yang selalu dihindari agar pertumbuhan bayi tidak terganggu?
Comments
Post a Comment